5 Mitos Tentang Sushi yang Perlu Kamu Ketahui!
Sushi adalah hidangan Jepang yang sangat populer di seluruh dunia. Namun, meskipun banyak orang menyukainya, masih ada banyak mitos seputar sushi https://sushikunindonesia.com/ yang seringkali membuat bingung atau bahkan salah kaprah. Beberapa mitos ini mungkin terdengar meyakinkan, tetapi sebenarnya mereka tidak sepenuhnya benar. Yuk, kita bongkar lima mitos tentang sushi yang perlu kamu ketahui!
1. Sushi Selalu Menggunakan Ikan Mentah
Mitos pertama yang paling umum adalah bahwa semua sushi menggunakan ikan mentah. Meskipun ikan mentah memang menjadi bahan utama dalam beberapa jenis sushi, seperti nigiri atau sashimi, kenyataannya banyak sushi yang menggunakan bahan lain selain ikan mentah. Misalnya, ada sushi yang menggunakan ikan yang sudah dimasak, seperti telur ikan (tamago), udang rebus (ebi), atau bahkan ayam panggang.
Selain itu, ada juga sushi yang menggunakan bahan non-ikan, seperti sayuran, daging, atau bahkan buah-buahan. Makanan ini disebut vegetarian sushi atau sushi fusion dan sangat populer di kalangan mereka yang menghindari konsumsi ikan atau daging.
2. Sushi Hanya Bisa Dimakan dengan Sumpit
Mungkin kamu sudah terbiasa melihat orang makan sushi dengan sumpit, tetapi sebenarnya sushi tradisional sering kali dimakan dengan tangan. Sebagian besar orang Jepang bahkan lebih memilih menggunakan tangan untuk memakan nigiri (sushi nasi dengan ikan di atasnya) atau temaki (sushi gulung bentuk kerucut). Menggunakan tangan untuk makan sushi adalah cara yang sepenuhnya sah dan diterima dalam budaya Jepang.
Namun, jika kamu merasa lebih nyaman menggunakan sumpit, itu juga tidak masalah. Menggunakan sumpit adalah pilihan pribadi, tergantung pada kenyamanan masing-masing orang.
3. Sushi Dimasak dengan Nasi Panas
Mitos lain yang cukup umum adalah bahwa sushi dibuat dengan nasi panas. Faktanya, nasi sushi atau shari seharusnya disiapkan pada suhu ruangan atau sedikit hangat. Nasi yang terlalu panas bisa merusak tekstur ikan dan membuatnya terasa kurang enak.
Penting untuk mencampur cuka, gula, dan garam dengan nasi yang sudah dingin atau sedikit hangat agar rasa nasi tetap pas dan tidak mengalahkan rasa ikan segar yang menjadi bintang dalam sushi. Nasi yang terlalu panas juga akan membuat ikan cepat matang atau menjadi lembek, yang tentunya bukan hasil yang diinginkan.
4. Sushi Harus Dimakan Dengan Banyak Kecap Asin
Salah satu mitos yang seringkali membuat banyak orang salah paham adalah bahwa sushi harus dicelupkan banyak ke dalam kecap asin. Meskipun kecap asin (soy sauce) memang merupakan pelengkap penting, menyelupkan sushi terlalu banyak ke dalam kecap asin justru bisa mengurangi cita rasa alami bahan-bahan yang digunakan.
Sushi sebaiknya dicelupkan sedikit saja ke dalam kecap asin, terutama bagian ikan atau bahan utama. Jangan terlalu banyak menambahkannya, karena rasa asinnya bisa menutupi rasa ikan yang segar dan membuat hidangan jadi terlalu gurih.
5. Sushi Hanya Bisa Dinikmati di Restoran Jepang
Banyak orang berpikir bahwa sushi hanya bisa dinikmati di restoran Jepang atau tempat makan khusus. Padahal, sushi kini telah menjadi hidangan internasional yang bisa ditemukan di berbagai negara, termasuk di restoran non-Jepang. Sushi juga semakin berkembang dengan berbagai variasi, seperti sushi fusion, yang menggabungkan bahan-bahan lokal dan cara penyajian kreatif.
Dengan berkembangnya tren sushi, kamu bahkan bisa membuat sushi sendiri di rumah! Ada berbagai tutorial dan bahan-bahan yang tersedia untuk membuat sushi, mulai dari ikan segar hingga alat untuk menggulungnya. Ini membuka peluang bagi siapa saja untuk mencoba membuat sushi sesuai dengan selera pribadi.
Kesimpulan
Sushi memang memiliki banyak mitos yang perlu diluruskan. Dari ikan mentah hingga cara makan yang benar, kita sering mendengar informasi yang tidak sepenuhnya akurat. Yang terpenting adalah menikmati sushi sesuai dengan selera dan preferensimu, baik itu dengan tangan atau sumpit, dengan nasi hangat atau dingin, dan dengan kecap asin secukupnya. Jangan ragu untuk mencoba berbagai jenis sushi dan menikmati kelezatannya tanpa terjebak pada mitos-mitos yang berkembang!