Banjir di sejumlah titik yang melanda Kota Semarang akibat tingginya curah hujan terasa surut. Kendati demikian, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta semua pihak senantiasa siaga.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengatakan beberapa akses jalur di Semarang telah terasa mampu dilintasi kendaraan bersama normal. Ia mengungkap genangan air di Kawasan Kota Lama, utamanya di Stasiun Tawang, telah hilang. Genangan air akibat luapan Banjir Kanal Barat (BKB) di Jalan Madukoro termasuk telah surut.
Selain itu, banjir di Kawasan Sawah Besar yang sempat tergenang akibat luapan Banjir Kanal Timur (BKT) termasuk terasa normal. Namun perkampungannya masih tergenang banjir.
Ita meyakinkan pihaknya melakukan penanganan banjir secara masif bersama mengaktifkan pompa-pompa yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan BBWS Pemali-Juana. Pompa ini bakal terus menyala hingga banjir di kawasan tersebut surut.
“Seperti banjir akibat limpasan Banjir Kanal Timur https://mitrasimalungun.net/ terhadap Rabu malam lalu. Dengan kapasitas pompa yang besar, karena di sana kan tersedia tiga pompa untuk kota, sesudah itu tersedia dua mempunyai BBWS, selanjutnya berangsur surut. Tentu kami terus menerus melakukan pemompaan, agar mampu segera normal kembali,” ujar Mba Ita.
Dalam tinjauannya bersama Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana ke titik-titik banjir di wilayah Kota Semarang, ia mengatakan banjir di wilayah Jalan Madukoro di awalnya disebabkan karena air tidak mampu dibuang ke sungai Banjir Kanal Barat akibat limpasan. Untuk itu, ia meminta pompa portable didatangkan agar air yang menggenang mampu disedot.
Ia pun mengaku kala ini sedang fokus menanggulangi banjir di Kawasan Kaligawe. Selain mengfungsikan pompa, pihaknya telah meminta agar pintu-pintu air rumah pompa di Sringin dan Tenggang mampu terus dibuka.
“Tinggal kala ini hanya di kawasan Kaligawe, Sringin, Tenggang, dan Gayamsari. Semoga cuaca hari ini cerah sesudah itu rob termasuk tidak tinggi, agar delapan pintu air yang tersedia di Sringin mampu diakses seluruhnya, dan mempercepat keluarnya air dari Kaligawe. Karena hingga saat ini belum mampu di lewati karena tumpukan dari wilayah lain, seperti dari Pedurungan dan Gayamsari. Semoga hari ini mampu tuntas dan mampu dilewati,” tuturnya.
Dalam peluang yang sama, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan banjir di sejumlah titik Kota Semarang telah terasa surut. Ia mengungkap intensitas curah hujan yang tinggi sesungguhnya memicu sungai seperti BKT dan BKB meluap ke jalan.
“Ditambah termasuk banjir rob, agar sesungguhnya butuh waktu,” paparnya.
Nana menambahkan tersedia keseluruhan 28 pompa yang bekerja secara normal menanggulangi banjir di Kota Semarang. Sebagaimana diketahui, tersedia 17 pompa yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Semarang, di antaranya pompa Madukoro, pompa Tawang Mas, pompa Bulu, pompa Kali Semarang, pompa Kota Lama, pompa Mberok, pompa Banger, mobile pump di Tambaklorok.
Ada pula pompa pasar Waru, pompa Kali baru, pompa Kampung Kali, pompa bawah flyover tol Muktiharjo, pompa Muktiharjo, pompa Kandang kebo, pompa Kartini, pompa Trimulyo dan pompa Karang roto.
Selain itu, tersedia pompa yang dimiliki BBWS Pemali Juana antara lain pompa Yos Sudarso, pompa portable 80 lps (2) dan 250 lps (1), pompa muara Sungai Tenggang, pompa Pasar Waru, pompa muara Sungai Sringin, pompa KITS, pompa portable 300 lps. Kemudian pompa Genuk-Babon, pompa Banjardowo dan pompa retensi Banjardowo.