Kemenko PMK-IBEKA Berharap Pemuda Membawa Perubahan dengan Meluncurkan Program Perintis
Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), mengingatkan bahwa kemajuan dunia digital dan teknologi harus dimanfaatkan untuk membawa perubahan kebaikan.
Menko PMK menyatakan bahwa klik disini netizen Indonesia terkenal sebagai sadis di dalam negeri dan di seluruh dunia. Ada yang perlu diperbaiki dalam cara kita menggunakan media sosial. Saatnya untuk menggunakan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan ide-ide positif dan inovatif.
Untuk mengantisipasi hal ini, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Yayasan Inisiatif Bisnis Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) akan menyelenggarakan Program PERINTIS, yang merupakan Pelatihan Pemuda dalam Era Perkembangan Teknologi dan Informasi Sosial. Program ini akan berlangsung di Subang, Jawa Barat, mulai 24 Juli 2024 dan akan berlangsung selama 10 hari.
Program ini memberikan pemuda Indonesia pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi digital dan melestarikan budaya.
Saat membuka acara tersebut, Warsito, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, mengingatkan kembali semangat Trisakti Bung Karno: berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
Dalam konteks pelatihan PERINTIS, pesan Bung Karno berdaulat di bidang politik terkait dengan kedaulatan Indonesia yang harus dilindungi dari penyalahgunaan teknologi informasi. Pemuda diharapkan memiliki tiga posisi dalam kemandirian: wirausaha, pekerja, dan pelajar. Warsito menyatakan bahwa gotong royong adalah nilai budaya yang menjadi kekuatan bangsa dan generasi muda harus menjaganya.
Ditambahkannya bahwa sebagai bangsa, kita harus berterima kasih karena memiliki Pancasila sebagai dasar. Sila pertama dari Tuhan mengubah bangsa Indonesia.
Sesungguhnya, integritas bangsa ini telah ditanamkan sejak awal melalui dasar negara yang menjadi rujukan hukum Indonesia. Jadi, menggunakan teknologi seperti media sosial harus bertanggung jawab. Dia menyimpulkan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan kebaikan, bukan sebaliknya.
Sementara itu, Tri Mumpuni, Ketua Yayasan Inisatif Bisnis Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), mengatakan bahwa Indonesia saat ini mengalami krisis sosial media karena kurangnya pengetahuan teknologi dan empati terhadap hak orang lain.
Tiga sesi utama terdiri dari pelatihan: sesi di dalam kelas, sesi luar kelas/praktik lapangan, dan sesi dinamika kelompok yang menggunakan metode sadar diri, kenal, diri, dan arti diri. Intelektual muda bersepatu rakyat yang berkomitmen kuat terhadap pelestarian budaya diperkuat selama setiap sesi. Mereka juga menanamkan prinsip-prinsip utama Ideologi Pancasila dan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
anggota Pramuka dibentuk melalui Saka yang berhubungan dengan tugas dan fungsi beberapa kementerian dan lembaga. Misalnya, Saka Bahari berhubungan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saka Tarunabumi berhubungan dengan Kementerian Pertanian, Saka Wanabakti berhubungan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Saka Bakti Husada berhubungan dengan Kementerian Kesehatan, Saka Kencana berhubungan dengan BKKBN, Saka Pom berhubungan dengan BPOM, dan lainnya.
Sejumlah perwakilan dari Asisten Deputi Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah serta Kedeputian Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK hadir dalam pertemuan tersebut.
Kemenko PMK mengadakan rapat koordinasi bersama KPG untuk menyusun laporan semester satu GNRM
Rapat koordinasi bersama perwakilan Kementerian yang tergabung dalam Koordinator Program diadakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK).